Tekad Desa Glempang Mandiraja Sebagai Desa Wisata Durian
Desa Glempang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah merintis kawasan agrowisata
durian. Semenarik apakah agrowisata durian itu?
"Pengembangan
durian di desa kami berawal dari studi banding yang dilakukan sekelompok warga
ke daerah Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kebetulan di sana juga
ada buah durian dan kami ingin mengubah nasib untuk meningkatkan ekonomi,"
tegas Kepala Desa Glempang Nowo Wikanto di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja,
Banjarnegara, Kamis (07/01/2015).
Pascastudi
banding yang dilakukan pada tahun 2010, jelas dia, warga secara berkelompok dan
swadaya menanam bibit durian pada lahan tidur yang semula tidak produktif.
Menurut dia, semula lahan tidur tersebut terjual dengan harga Rp100 ribu per
ubin tidak laku, namun sekarang tidak ada petani yang bersedia menjualnya
karena telah menghasilkan durian.
"Alhamdulillah
pada tahun ketiga sudah mulai belajar berbuah serta pada tahun keempat dan
kelima ini sudah merasakan hasilnya. Animo masyarakat tambah tinggi karena
banyak yang berhasil dan sangat menguntungkan petani," ujar dia.
Karena
itu, kata dia, pihaknya memiliki angan-angan menjadikan Glempang sebagai desa
wisata berbasis agrowisata durian. Ia mengatakan wacana pembukaan agrowisata
durian di Desa Glempang itu mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara.
"Terbukti
kemarin kami difasilitasi untuk dibuatkan desain agrowisatanya dan
Alhamdulillah kemarin kami sudah melihat sendiri maketnya sudah jadi, sehingga
kami tinggal pelaksanaannya dan mencari anggaran-anggaran dari pusat atau
provinsi untuk mempercepat agrowisata di Desa Glempang," kata dia.
Ia
mengatakan bahwa luasan pohon durian di Desa Glempang saat ini mencapai 15
hektare dengan jumlah tanaman sekitar 2.000 batang dam jenis durian yang
dibudidayakan diantaranya simimang yang merupakan unggulan Banjarnegara,
montong, dan chanee.
"Sementara
ini, produk durian dari Desa Glempang hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal
terutama jenis simimang. Durian simimang memang kelihatannya jelek dan
berukuran kecil tetapi rasanya legit, bijinya kecil, dan dagingnya tebal,"
papar dia.
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
Post a Comment