Ratusan Tumpeng Tumplek Dalam Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara
theBlangsakan - Sekitar 300 warga desa Glempang kecamatan Mandiraja kabupaten Banjarnegara pada Senin kemarin, 1/5/2017, berbondong bondong menuju jalan setana di dusun III Kendungpane merayakan tradisi SADRANAN.
Para warga desa yang sebagian banyak kaum perempuan itu masing masing membawa tumpeng dari rumah untuk dibuka bersama dalam tradisi Sadranan atau Kenduren Sadran.
Acara ini telah berlangsung turun temurun rutin tiap tahun menyambut datangnya bulan Syaban atau Ruwah. Warga desa biasa menyebut bulan Syaban sebagai wulan Sadran.
Sebelum Kenduren Sadran atau Sadranan, para warga melakukan bersih setana dan kirim doa kepada para leluhur dan kerabat yang telah meninggal.
Selanjutnya mereka pulang mengambil tumpeng dan kembali berkumpul bersama mengadakan Kenduren Sadran dipimpin Juru Kunci Desa.
Acara juga dihadiri Sudarno kepala dusun III Kedungpane desa Glempang dan beberapa tokoh masarakat.
Kenduren Sadran atau Sadranan desa Glempang pada bulan Syaban selalu berlangsung lebih dahulu di setana dusun III Kedungpane. Menurut Juru Kunci, hal itu karena berdasarkan sejarah, setana di dusun Kedungpane merupakan setana atau makam tertua di desa Glempang yang telah berusia lebih dari 450 tahun.
Selanjutnya, Kenduren Sadran di Desa Glempang kembali berlangsung di dusun IV Kopen setana Krinjing pada Senin berikutnya.
Para warga desa yang sebagian banyak kaum perempuan itu masing masing membawa tumpeng dari rumah untuk dibuka bersama dalam tradisi Sadranan atau Kenduren Sadran.
 |
| Ratusan Tumpeng Tumplek Dalam Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
Acara ini telah berlangsung turun temurun rutin tiap tahun menyambut datangnya bulan Syaban atau Ruwah. Warga desa biasa menyebut bulan Syaban sebagai wulan Sadran.
Sebelum Kenduren Sadran atau Sadranan, para warga melakukan bersih setana dan kirim doa kepada para leluhur dan kerabat yang telah meninggal.
Selanjutnya mereka pulang mengambil tumpeng dan kembali berkumpul bersama mengadakan Kenduren Sadran dipimpin Juru Kunci Desa.
Acara juga dihadiri Sudarno kepala dusun III Kedungpane desa Glempang dan beberapa tokoh masarakat.
Kenduren Sadran atau Sadranan desa Glempang pada bulan Syaban selalu berlangsung lebih dahulu di setana dusun III Kedungpane. Menurut Juru Kunci, hal itu karena berdasarkan sejarah, setana di dusun Kedungpane merupakan setana atau makam tertua di desa Glempang yang telah berusia lebih dari 450 tahun.
Selanjutnya, Kenduren Sadran di Desa Glempang kembali berlangsung di dusun IV Kopen setana Krinjing pada Senin berikutnya.
 |
| Ratusan Tumpeng TUmplek Dalam Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Sudarno kepala dusun II Kedungpane desa Glempang dalam Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Juru Kunci Desa Glempang memimpinTradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
 |
| Tradisi Sadranan Sambut Bulan Syaban di Desa Glempang Mandiraja Banjarnegara |
[ Penulis : Sudarpono Jurnalis Warga Banjarnegara ]
#sadranan #tradisisadran #sadran #desaglempangmandiraja #banjarnegara #theblangsakan #exploredesaglempangmandiraja #explorebanjarnegara #desa #tradisi #jurnaliswargabanjarnegara #jurnalisdesa #mayuh
Post a Comment